Stres Dalam Pekerjaan
Stres dalam pekerjaan merupakan salah satu gangguan potensial yang akan berdampak pada kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) dan akan berpengaruh kepada kegiatan operasional perusahaan secara keseluruhan. Beberapa hal yang dapat menjadi pencetus terjadinya stres antara lain :
1. Pekerjaan, pekerjaan dapat memicu terjadinya stres misalnya pekerjaan yang terlalu banyak, pekerjaan yang sedikit, keharusan menyelesaikan pekerjaan dalam waktu terbatas (deadline) ataupun kebosanan dalam pekerjaan.
2. Keluarga, masalah keluarga yang tidak terselesaikan secara tidak langsung sedikit banyaknya akan berpengaruh terhadap kondisi karyawan dalam bekerja.
3. Rekan kerja dan lingkungan sekitar, penolakan atau bahkan permusuhan dari rekan sejawat dapat memicu stres bagi karyawan, mengingat kehadirannya tidak dapat diterima oleh lingkungannya.
4. Diri sendiri, kemampuan mengontrol diri dan daya tahan diri terhadap tekanan sangat berpengaruh terhadap tingkat stres yang dialami seseorang. Dalam tingkat stress yang tinggi seseorang tidak dapat berpikir jernih dan merasa tidak dapat berbuat apa-apa terhadap tekanan yang ada.
Stres bukan sesuatu yang tidak bisa dihindari. Beberapa kiat yang ditawarkan dalam menghadapi stres antara lain:
1. Berpikir positif, dengan selalu berpikir positif setiap tekanan dalam pekerjaan akan dihadapi dengan optimistik bukan pesimistik.
2. Relaksasi, dengan relaksasi pikiran dan hati akan lebih rileks dalam menghadapi tekanan, berjalan di sekitar kantor, menarik nafas dalam-dalam, mendengarkan musik atau bahkan bercanda dengan rekan kerja merupakan relaksasi yang bisa dilakukan setiap saat tanpa harus memakan waktu kerja.
3. Keseimbangan antara urusan rumah dan urusan pekerjaan, dengan menjaga keseimbangan problema rumah tangga dan problema pekerjaan maka seseorang berpeluang menurunkan tekanan pada dirinya seseorang. Hal ini dapat dibantu dengan selalu bersikap obyektif dalam menghadapi dan memilah kedua urusan tersebut. Seseorang yang mencampuradukkan urusan rumah tangga dan urusan kantor akan sulit untuk mengurangi tekanan yang timbul pada dirinya.
4. Manajemen waktu, dengan mengalokasikan waktu kerja dan menetapkan skala priotiitas diharapkan dapat mengurangi tekanan pekerjaan terutama saat volume pekerjaan banyak dan sedang ada deadline.
5. Pengambilan jarak terhadap emosi, bersikap emosi adalah hal yang manusiawi namun emosi haruslah proposional. Dalam keadaan tertekan seseorang mudah mengumbar emosi, hal inilah yang sepatutnya dihindari.
(Ardi : Dirangkum Dari Buku Menjadikan Tekanan Sebagai Pemicu Puncak, Stephen Williams)
1 | Liputra
October 26, 2008 at 13:32 Z10
Jangan lupa juga untuk berolahraga agar tubuh tetap fit dan proporsional walaupun sibuk beraktifitas di kantor…